Matahari jelas diubun-ubun
Keringat telah basahi ketiak
Kerongkongan kering tak berpelumas
Bahkan ludah ku hampir habis kutelan
Perut ikut-ikutan, berdemo menuntut haknya
Orang didepan berceloteh ria tak perduli
Ia asyik menerbangkan burung-burung kata
Burung itu beterbangan memenuhi ruang
Hinggap di kepala
Kau tahu telingaku tak ingin lagi dipatuk
Lihat daun telingaku bahkan menutup sendiri,
berlindung darimu
Tiba-tiba semilir angin mengusap lembut wajahku
Menolehkan wajahku keluar jendela
Kulihat teduhnya taman sekolah
Pohon ditaman melambai ramah,
Seolah mengajakku tuk tidur dipangkuannya
Ya, aku ingin tidur dipangkuannya
Seraya kudengar dendang angin menyibak dedaunan
Ohh sungguh bangkikan imaji-imaji di pikiran
Perlahan burung-burung itu seolah tersihir
lantas mengabu
Abu yang berjatuhan tertiup angin menerpa wajah
Kepala ku mulai pening dan
Blazzz!!!
Aku muncul di awan mimpi
21 Januari 2015
Comments
Post a Comment