Dalam anganku tersirat bayangmu
Aku ingat ketika aku menatapmu
Aku merasa derita dalam sukmaku
Hati ini menginginkanmu
Tapi puncak kesadaran mengguncangku
Menampar setiap urat nadiku
Menghinakan aku “wanita kotor, pantaskah kau disandingnya?”
Sempat aku menangis
Tetapi sukma menegakkan ruas
Aku diam, berpikir sejenak
“Tidak. Dia yang tak pantas bersanding denganku.”
Aku menyiksa batinku
Dalam anganku tersirat bayangmu
Bayang semu, hanya itu yang ditemu
Kamu dinyatakan dalam khayalan
Tak ada lagi rupa yang akan kukata
Tak ada lagi sukma yang mengudara
Tak ada lagi cinta diujung jendela
Dalam anganku tersirat bayangmu
20 Juni 2014
00:31-00:57 W.I.B.
Comments
Post a Comment