Lebih
baik kau menyuapiku dengan kemarahanmu
Dari pada aku menelan kebisuanmu
Lebih baik kau menelanjangi ku dengan caci mu
Dari pada aku melihat punggungmu yang menghadap wajahku
Dari pada aku menelan kebisuanmu
Lebih baik kau menelanjangi ku dengan caci mu
Dari pada aku melihat punggungmu yang menghadap wajahku
Berhentilah
seperti ini
Aku
bukan Tuhan
Yang mampu membaca fikir meski engkau bungkam
Hanya suara dari bibirmu
Hanya bahasa dari tubuhmu yang mampu aku andalkan
Agar aku mengerti dan tahu fikirmu
Yang mampu membaca fikir meski engkau bungkam
Hanya suara dari bibirmu
Hanya bahasa dari tubuhmu yang mampu aku andalkan
Agar aku mengerti dan tahu fikirmu
Tiba-tiba
aku menjadi haus akan dirimu
Ribuan tanya dengan ribuan jawaban tak pernah cukup menyurutkan dahaga ku
Lantas aku menguliti hati
Untuk mencari Tuhan dimana hanya Ia yang mampu membacamu
Dan bertanya dengan ribuan fikir yang semuanya itu menanyakan tentangmu
"kamu ... ?"
Ribuan tanya dengan ribuan jawaban tak pernah cukup menyurutkan dahaga ku
Lantas aku menguliti hati
Untuk mencari Tuhan dimana hanya Ia yang mampu membacamu
Dan bertanya dengan ribuan fikir yang semuanya itu menanyakan tentangmu
"kamu ... ?"
Purworejo,
08 Juni 2015
up date ta bun
ReplyDeletePengen sihh..wkwkw
Delete