Skip to main content

Tanyaku Tentangmu

Lebih baik kau menyuapiku dengan kemarahanmu
Dari pada aku menelan kebisuanmu
Lebih baik kau menelanjangi ku dengan caci mu
Dari pada aku melihat punggungmu yang menghadap wajahku

Berhentilah seperti ini


Aku bukan Tuhan
Yang mampu membaca fikir meski engkau bungkam
Hanya suara dari bibirmu
Hanya bahasa dari tubuhmu yang mampu aku andalkan
Agar aku mengerti dan tahu fikirmu

Tiba-tiba aku menjadi haus akan dirimu
Ribuan tanya dengan ribuan jawaban tak pernah cukup menyurutkan dahaga ku
Lantas aku menguliti hati
Untuk mencari Tuhan dimana hanya Ia yang mampu membacamu
Dan bertanya dengan ribuan fikir yang semuanya itu menanyakan tentangmu
"kamu ... ?"

Purworejo, 08 Juni 2015

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesepian Bayang Cermin

Memandang diri dalam cermin Aku merasa iba padamu Terperangkap sepanjang riwayat Memandang bila aku memandang Mengedip bila ku mengedip Kau hadir ketika aku membutuhkanmu Melihatmu membuatku melupakan waktu Kau pasti kesepian selama aku tak ada Ah.. bagaimana kalau kita bermain sejenak? Ayolah keluar dari cerminmu Atau.. Biarkan aku masuk Katakan padaku, dimana celah yang dapat ku lewati? Tak ada jawaban

Secuil Kertas Pengharapan

Secuil kertas pengharapan yang aku lindungi dari hujan Kini telah terbaca Ia mengerutkan dahi dan tersenyum masam Takut-takut   aku bersembuyi Namun ia merengkuh tangan ku Dan membawaku menyelinap hujan Entah apa dalam benaknya

Naskah Hari Esok

Telah sunyi Telah sepi Jalanan kosong tak berpenghuni Pendar lampu semakin menampakkan cahayanya sendiri Mengalahkan sorot lampu kendaraan yang sedari tadi hilir mudik tiada henti Mereka yang lelah pulang Mereka yang tak sempat pulang bersandar dijalan Mereka yang tak punya tempat pulang meringkuk dipinggiran