Skip to main content

Selamat Datang ! :)

Hai! Selamat malam/pagi/sore/siang kamu. Seni dan Sastra adalah bagian dari hidup saya. Semenjak tergabung dalam drama di sekolah seni dan sastra merupakan target utama saya dalam belajar. Saya tak segan-segan tidur hingga larut malam dan mengendap-ngendap dalam membaca mapun membuat karya sastra. Dan puisi merupakan wujud kecintaan saya terhadap seni dan sastra. Dari sebuah kecintaan munculah dorongan untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan saya tentang seni juga sastra. Bagi saya tidak ada puisi maupun karya yang buruk. Semua karya adalah ide brilian.

Kalau kamu punya puisi atau karya, ayo gihh buruan.. larikann karyamu ! Jangan cuma didekepin aja yaa. Kamu bisa share diblog seperti aku ini atau situs -situs lainnya. Buat orang tau kalau kamu ini punya bakat. Jangan perdulikan omongan orang yang cuma bikin kamu frustasi, minder trus akhirnya malah menggagalkan karyamu. Tutup kupingmu kawan dan berkaryalah. 

Kamu juga bisa sharing sama aku tentang puisi. Kita bisa berbagi pengetahuan tentang puisi yang kita punya. Atau kamu bisa tinggalkan komentar untuk tiap puisi aku baik itu kritik maupun saran.

Terimakasih telah berkunjung di blog aku yang sangat sederhana ini. Semoga blog ini dapat memberi hiburan atau bahkan pencerahan bagi kamu. www.jendelafarida.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Kesepian Bayang Cermin

Memandang diri dalam cermin Aku merasa iba padamu Terperangkap sepanjang riwayat Memandang bila aku memandang Mengedip bila ku mengedip Kau hadir ketika aku membutuhkanmu Melihatmu membuatku melupakan waktu Kau pasti kesepian selama aku tak ada Ah.. bagaimana kalau kita bermain sejenak? Ayolah keluar dari cerminmu Atau.. Biarkan aku masuk Katakan padaku, dimana celah yang dapat ku lewati? Tak ada jawaban

Secuil Kertas Pengharapan

Secuil kertas pengharapan yang aku lindungi dari hujan Kini telah terbaca Ia mengerutkan dahi dan tersenyum masam Takut-takut   aku bersembuyi Namun ia merengkuh tangan ku Dan membawaku menyelinap hujan Entah apa dalam benaknya

Naskah Hari Esok

Telah sunyi Telah sepi Jalanan kosong tak berpenghuni Pendar lampu semakin menampakkan cahayanya sendiri Mengalahkan sorot lampu kendaraan yang sedari tadi hilir mudik tiada henti Mereka yang lelah pulang Mereka yang tak sempat pulang bersandar dijalan Mereka yang tak punya tempat pulang meringkuk dipinggiran