Skip to main content

Secuil Kertas Pengharapan



Secuil kertas pengharapan yang aku lindungi dari hujan
Kini telah terbaca
Ia mengerutkan dahi dan tersenyum masam
Takut-takut  aku bersembuyi
Namun ia merengkuh tangan ku
Dan membawaku menyelinap hujan

Entah apa dalam benaknya

Entah apa yang ia inginkan dari seorang gadis
Yang membawa secuil kertas pengharapan

Seolah hujan menggertak kami untuk pulang
Hatiku ciut mundur selangkah 
Tapi tidak dengannya
Hujan tak cukup ampuh memukul keningnya
Dengan tegap dada ia menyeru maju
Larilah aku disini memegangmu
Larilah aku disini melihatmu
Larilah aku disini mendengarmu
Larilah aku disini bersama hatimu

Dan Tuhan berbisik
Apa lagi yang kau tunggu?

Comments

Popular posts from this blog

Kesepian Bayang Cermin

Memandang diri dalam cermin Aku merasa iba padamu Terperangkap sepanjang riwayat Memandang bila aku memandang Mengedip bila ku mengedip Kau hadir ketika aku membutuhkanmu Melihatmu membuatku melupakan waktu Kau pasti kesepian selama aku tak ada Ah.. bagaimana kalau kita bermain sejenak? Ayolah keluar dari cerminmu Atau.. Biarkan aku masuk Katakan padaku, dimana celah yang dapat ku lewati? Tak ada jawaban

Naskah Hari Esok

Telah sunyi Telah sepi Jalanan kosong tak berpenghuni Pendar lampu semakin menampakkan cahayanya sendiri Mengalahkan sorot lampu kendaraan yang sedari tadi hilir mudik tiada henti Mereka yang lelah pulang Mereka yang tak sempat pulang bersandar dijalan Mereka yang tak punya tempat pulang meringkuk dipinggiran