Engkau
pergi dengan amarah
Selepas aku
menerka dirimu bersalah
Langit
mulai redup
Mengusir surya
ikut pergi menyertai mu
Menggelar
hujan yang semakin lama menderau
Gemuruh
yang saling bersahutan menjadikan aku kacau
Begitu kah
rengat hati yang ingin kau sampaikan?
Seketika
tubuhku lemas lantas ambruk
Aku
bersalah telah membuatmu pergi
Tak seharusnya begini
Tak
seharusnya aku menyakiti
Aku tak
bisa berpikir jernih lagi
Amit-amit
aku terbayang hal buruk menimpamu
Lantas aku
beranjak dari tempatku
Kucari
sosokmu diseluruh penjuru kota
Namun tak
satupun kutemui sosokmu
Hingga aku
putus harapan dengan hadir mu kembali
Dimanakah
tempat yang menyembunyikan mu dari mataku?
Lalu
kulihat sesosok pria berpayung merah
Ya, itu
engkau
Bermuram durja
di kursi taman, tempat kita pacaran dulu
“Rupanya
engkau disitu...
Maafkan kebodohan
ku”
Dalam
kediamanmu engkau mengulurkan tangan
Menaungiku
dengan payung merahmu
Comments
Post a Comment