Skip to main content

Naskah Hari Esok


Telah sunyi
Telah sepi
Jalanan kosong tak berpenghuni
Pendar lampu semakin menampakkan cahayanya sendiri
Mengalahkan sorot lampu kendaraan yang sedari tadi hilir mudik tiada henti

Mereka yang lelah pulang
Mereka yang tak sempat pulang bersandar dijalan
Mereka yang tak punya tempat pulang meringkuk dipinggiran

Sunyi senyap, semua tidur terlelap
Dengan mimpi yang entah kemerlap atau menggelap


Nikmat melihat mereka berenang gratis merenangi kolam mimpi
Sementara aku masih terjaga, berkutat dengan lembar-lembar naskah
Naskah hidup yang akan aku perankan hari esok

Maklumlah aku ini seorang aktris multitalent
Kemarin jadi tukang pijet, hari ini jadi baby siter, besok jadi babu di rumah tetangga
Dan entah kelanjutannya
Naskah apalagi yang akan aku mainkan sehabis esok
Aku nurutlah dengan Sang Sutradara
Yang penting hari ini kenyang dan hari-hari selanjutnya kenyang.

Purworejo, 21 Maret 2015

Comments

Popular posts from this blog

Tanyaku Tentangmu

Lebih baik kau menyuapiku dengan kemarahanmu Dari pada aku menelan kebisuanmu Lebih baik kau menelanjangi ku dengan caci mu Dari pada aku melihat punggungmu yang menghadap wajahku Berhentilah seperti ini

Rupa Yang Hilang

Angin yang menghantarkan aku ke cakrawala Keriap cahaya membiaskan bayang Lalu kutangkap sesosok rupa yang hilang Sosok yang dicuri dari hayal Senja kala itu menyematkan cahaya dilubuk rasa Menggemingkan dunia yang seolah tak beranjak dari tempatnya www.jendelafarida.blogspot.com   Hanya ruh yang bertautan mengidung ke langit cinta

Kediaman

Kediamanku menjelma menjadi suatu ketakutan Semakin lama aku diam Segala hal bertambah menjadi alasan yang tak dapat kulalui Adakah pintu lain kan terbuka bila aku mengunci pintu didepan? Adakah pintu belakang kan memberi jalan keluar? Atau jendela berterali yang tiba-tiba hancur kala tinju menghujam? Aku terus tersesat dalam omong kosong itu Pada nyatanya aku hanya berdiri ditempat yang sama Kediamanku menjelma menjadi suatu ketakutan Namun aku lebih takut untuk membuka langkah Karna seseorang terus menggenggam erat tangan