Kediamanku menjelma menjadi suatu ketakutan
Semakin lama aku diam
Segala hal bertambah menjadi alasan yang tak dapat kulalui
Adakah pintu lain kan terbuka bila aku mengunci pintu didepan?
Adakah pintu belakang kan memberi jalan keluar?
Atau jendela berterali yang tiba-tiba hancur kala tinju menghujam?
Aku terus tersesat dalam omong kosong itu
Pada nyatanya aku hanya berdiri ditempat yang sama
Kediamanku menjelma menjadi suatu ketakutan
Namun aku lebih takut untuk membuka langkah
Karna seseorang terus menggenggam erat tangan
Nyaliku tercekat kala aku berbalik dan menatapnya
Aku hendak memohon dengan sangat!
Namun sekali lagi pada nyatanya...
Aku hanya menunduk, menganggukkan pintanya
Wanita ubanan yang berlagak perkasa
Yang bahkan mungkin tak sadar dengan usiannya
Sudah sampai ia dibatas kekuatan
Aku tak akan menjatuhkan seribu beban lagi diwajah anggunnya
Ini hanyalah keegoanku
Hasratku yang terlalu besar pada mimpi gila
Purworejo, 23-24 Mei 2015
Comments
Post a Comment