Skip to main content

Kesepian Bayang Cermin


Memandang diri dalam cermin
Aku merasa iba padamu
Terperangkap sepanjang riwayat
Memandang bila aku memandang
Mengedip bila ku mengedip

Kau hadir ketika aku membutuhkanmu
Melihatmu membuatku melupakan waktu

Kau pasti kesepian selama aku tak ada
Ah.. bagaimana kalau kita bermain sejenak?
Ayolah keluar dari cerminmu
Atau..
Biarkan aku masuk
Katakan padaku, dimana celah yang dapat ku lewati?

Tak ada jawaban


Kurekatkan telinga mungkin ia hendak berbisik
Namun tak ada yang kudengar
Hanya hawa dingin yang seolah mengusir pergi

Kuraba setiap sudut,
Aku ingin masuk!
Tapi tak ada celah
Ah! Kaca ini menghalangi
Berbuatlah sesuatu!
Hey! Berhenti meniruku
Apa tak ada hal yang dapat kau lakukan selain meniru?
Hentikan!
Aku tahu kau benci ini
Bergeraklah sesuka hatimu
Dan tak perlu kau hiraukan aku

Comments

Popular posts from this blog

Tanyaku Tentangmu

Lebih baik kau menyuapiku dengan kemarahanmu Dari pada aku menelan kebisuanmu Lebih baik kau menelanjangi ku dengan caci mu Dari pada aku melihat punggungmu yang menghadap wajahku Berhentilah seperti ini

Rupa Yang Hilang

Angin yang menghantarkan aku ke cakrawala Keriap cahaya membiaskan bayang Lalu kutangkap sesosok rupa yang hilang Sosok yang dicuri dari hayal Senja kala itu menyematkan cahaya dilubuk rasa Menggemingkan dunia yang seolah tak beranjak dari tempatnya www.jendelafarida.blogspot.com   Hanya ruh yang bertautan mengidung ke langit cinta

Kediaman

Kediamanku menjelma menjadi suatu ketakutan Semakin lama aku diam Segala hal bertambah menjadi alasan yang tak dapat kulalui Adakah pintu lain kan terbuka bila aku mengunci pintu didepan? Adakah pintu belakang kan memberi jalan keluar? Atau jendela berterali yang tiba-tiba hancur kala tinju menghujam? Aku terus tersesat dalam omong kosong itu Pada nyatanya aku hanya berdiri ditempat yang sama Kediamanku menjelma menjadi suatu ketakutan Namun aku lebih takut untuk membuka langkah Karna seseorang terus menggenggam erat tangan