Skip to main content

Tanya Duniawi




Pernahkah tersirat dalam benakmu
Untuk siapa kau bernyanyi?
Pemenuhan diri pada-Nya
Atau pemenuhan nafsu belaka?

Seni yang kau anggap itu suci
Kini tak ubahnya hasutan duniawi
Seni adalah jalan menuju Dia,
Al Quddus
Tapi yang aku lihat kini engkau hanya berseni
Melewatkan satu hari tanpa nyanyian surgawi


Bila jalan pada-Nya telah ternodai
Lalu untuk apa kau bernyanyi?

Comments

Popular posts from this blog

Kesepian Bayang Cermin

Memandang diri dalam cermin Aku merasa iba padamu Terperangkap sepanjang riwayat Memandang bila aku memandang Mengedip bila ku mengedip Kau hadir ketika aku membutuhkanmu Melihatmu membuatku melupakan waktu Kau pasti kesepian selama aku tak ada Ah.. bagaimana kalau kita bermain sejenak? Ayolah keluar dari cerminmu Atau.. Biarkan aku masuk Katakan padaku, dimana celah yang dapat ku lewati? Tak ada jawaban

Secuil Kertas Pengharapan

Secuil kertas pengharapan yang aku lindungi dari hujan Kini telah terbaca Ia mengerutkan dahi dan tersenyum masam Takut-takut   aku bersembuyi Namun ia merengkuh tangan ku Dan membawaku menyelinap hujan Entah apa dalam benaknya

Naskah Hari Esok

Telah sunyi Telah sepi Jalanan kosong tak berpenghuni Pendar lampu semakin menampakkan cahayanya sendiri Mengalahkan sorot lampu kendaraan yang sedari tadi hilir mudik tiada henti Mereka yang lelah pulang Mereka yang tak sempat pulang bersandar dijalan Mereka yang tak punya tempat pulang meringkuk dipinggiran