Skip to main content

Kemanakah Wajahmu



Sirna sudah wajahmu
Wajahmu yang hadir digelak tawaku
Wajahmu yang hadir di sendu tangis ku
Wajahmu yang menggeluti amarahku
Kemanakah itu?

Malam yang memerangimu dan merenggutmu
Membuat tanganku hampa merengkuh wajahmu
Ohh, kemanakah itu?
Siangku menjadi malam dan malam ku teramat gelap

Dibalik jendela aku sendirian
Ku tatap gorden yang biasa kau singkap agar aku menatap wajah bulan bersamamu
Berdua, bulan kala itu benar terasa mempesona
Namun kini meski kutatap bulan hingga mataku berair
Bulan menjadi tak begitu menarik lagi
Sunyi malam yang biasa mempertemukan wajahmu dan wajahku pun
Tak indah lagi
Dan aku kini segan bertemu sunyi malam

Hasratku akan semua ini lenyap
Sudah malas aku berlama-lama dengan malam
Lantas aku merebah diranjang
Berharap aku segera terlelap dan malam ku berlalu lebih cepat

Purworejo, 19 April 2015

Comments

Popular posts from this blog

Rupa Yang Hilang

Angin yang menghantarkan aku ke cakrawala Keriap cahaya membiaskan bayang Lalu kutangkap sesosok rupa yang hilang Sosok yang dicuri dari hayal Senja kala itu menyematkan cahaya dilubuk rasa Menggemingkan dunia yang seolah tak beranjak dari tempatnya www.jendelafarida.blogspot.com   Hanya ruh yang bertautan mengidung ke langit cinta

Tanyaku Tentangmu

Lebih baik kau menyuapiku dengan kemarahanmu Dari pada aku menelan kebisuanmu Lebih baik kau menelanjangi ku dengan caci mu Dari pada aku melihat punggungmu yang menghadap wajahku Berhentilah seperti ini

Secuil Kertas Pengharapan

Secuil kertas pengharapan yang aku lindungi dari hujan Kini telah terbaca Ia mengerutkan dahi dan tersenyum masam Takut-takut   aku bersembuyi Namun ia merengkuh tangan ku Dan membawaku menyelinap hujan Entah apa dalam benaknya